Ⅰ. Menguningnya profil paduan aluminium

1. Definisi: Beberapa pengotor dicampur ke dalam film oksida, menyebabkan film menjadi kuning.

2. Fenomena: Saat film ini digunakan untuk pewarnaan elektrolitik, nada warnanya berubah.

3. Alasan:

sebuah. Besi dalam bahan elektrolit atau paduan, silikon profil aluminium industri , dll. Dicampur ke dalam film, menyebabkan film menjadi kuning.

b. Kondisi proses anodisasi tidak sesuai, yaitu oksidasi rendah dan oksidasi kerapatan arus tinggi, menghasilkan pembentukan film tebal yang aneh.

4. Penanggulangan:

sebuah. Kurangi konsentrasi besi dan silikon dalam paduan dan elektrolit.

b. Mengoptimalkan kondisi proses anodisasi.

Ⅱ. Tumpang tindih profil paduan aluminium

1. Definisi: Bahan tumpang tindih selama oksidasi, dan film terbentuk secara tidak normal karena kedekatan yang tidak normal.

2. Fenomena: Jejak profil laminasi dapat dilihat dari bagian yang tidak terjadi film dan bagian yang menipis di ujungnya, dan kadang-kadang terlihat bagian pelangi (warna interferensi).

3. Alasan: Jika bahan aluminium disusun terlalu padat dalam elektrolisis, kontak yang tidak normal dapat terjadi.

4. Penanggulangan:

sebuah. Pertahankan jarak pengikatan yang tepat.

b. Perlengkapan penjepit.

c. Lepaskan perlengkapan yang cacat.

d. Jangan mengerek profil yang cacat dan bengkok.

e. Sesuaikan jumlah pengadukan dan sirkulasi.

Ⅲ. Akumulasi gas (kantong udara) dari profil paduan aluminium

1. Definisi: Gas yang dihasilkan dalam elektrolisis atau udara yang digunakan untuk mengaduk tetap berada di celah atau sudut bahan, sehingga tidak dapat membentuk film oksida, dan biasanya tidak dapat diwarnai.

2. Fenomena: Di celah atau sudut bahan, film sebagian tipis atau tidak ada, dan warna seragam tidak dapat diperoleh saat pewarnaan elektrolit dilakukan.

3. Alasan: Sudut pengangkatan tidak sesuai atau dipengaruhi oleh bentuk material. Di celah atau sudut material, gas direaksikan oleh bingkai profil paduan aluminium dan udara yang digunakan untuk pengadukan tetap, yang menghambat pembentukan dan pewarnaan film.

4. Penanggulangan: Mengadopsi sudut pengangkat dan metode pengisian agar gas mudah dikeluarkan.

Ⅳ. Bintik-bintik hitam dari profil paduan aluminium

1. Definisi: Karena presipitasi lokal fase antara β', bintik hitam atau putih muncul setelah anodisasi.

2. Fenomena: Anda mungkin melihat bintik-bintik hitam, putih atau abu-abu dengan jarak yang kira-kira sama di sepanjang arah ekstrusi. Bintik-bintik ini sebagian besar merupakan endapan Mg2si dengan kekerasan rendah.

3. Alasan: Presipitasi fase menengah (Mg2si) terjadi ketika material yang diekstrusi bersentuhan dengan unggun pendingin selama proses pendinginan cepat dan pemanasan ulang. Permukaan aluminium tempat mesofasa diendapkan menjadi kasar selama proses dekontaminasi, dan struktur film yang tidak teratur dibentuk oleh anodisasi.

4. Penanggulangan:

sebuah. Pemulihan ditekan oleh kipas pendingin atau sejenisnya.

b. Kurangi konduktivitas termal dari material yang bersentuhan dengan profil yang diekstrusi.

Ⅴ. Powdering (film bubuk) dari profil paduan aluminium

1. Definisi: Serbuk putih terbentuk pada permukaan film setelah anodisasi.

2. Fenomena: Setelah anodisasi, film menjadi bubuk putih dan buram, dan bubuk mudah dibersihkan dengan menggosok tangan.

3. Alasan: elektrolisis jangka panjang dalam suhu tinggi, elektrolit konsentrasi tinggi, atau perendaman jangka panjang setelah elektrolisis, film ini dilarutkan dan dihaluskan secara kimiawi.

4. Penanggulangan:

sebuah. Turunkan konsentrasi dan suhu elektrolit.

b. Kurangi jumlah ion aluminium.

c. Mempersingkat waktu perendaman.

Ⅵ. Korsleting profil paduan aluminium (korosi listrik, pembubaran film, penyalaan)

1. Definisi: Selama elektrifikasi, material bersentuhan dengan tiang, dan sebagian material larut.

2. Fenomena: Selama proses elektrifikasi, material dan elektroda lawan mengalami hubungan pendek, dan sebagian material larut karena arus berlebih.

3. Alasan: Bahan bersentuhan dengan tiang, atau dihubung pendek oleh profil yang jatuh.

4. Penanggulangan:

sebuah. Perbaiki susunannya.

b. Mencegah bahan dari bergoyang.

c. Singkirkan material yang jatuh.

d. Sesuaikan jarak antar tiang.